Pura Sebatu

Pesiraman Dalem Pingit Sebatu adalah salah satu tempat Melukat paling sakral di Bali, terletak di desa Sebatu, Gianyar. Selain dikenal karena keindahan alam dan air sucinya yang jernih, tempat ini memiliki sejarah dan legenda yang menambah keistimewaannya. Ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 2007, Pesiraman ini kini menjadi tujuan utama bagi mereka yang mencari penyembuhan spiritual dan kedamaian.

Pesiraman ini pertama kali ditemukan oleh wisatawan asing pada tanggal 19 November 2007. Saat itu, mereka sedang menikmati keindahan alam Desa Sebatu dan tiba di sebuah air terjun kecil dengan aliran air yang sangat jernih. Ketika mereka memutuskan untuk mandi di sana, sesuatu yang aneh terjadi. Begitu air menyentuh tubuh mereka, air yang sebelumnya jernih tiba-tiba menjadi keruh. Ketakutan, para wisatawan segera meninggalkan tempat tersebut.

Pada tanggal 24 November 2007, bertepatan dengan hari suci Tumpek Landep, sebuah upacara khusus diadakan di lokasi air terjun tersebut. Dalam upacara ini, terungkap bahwa Dewi Uma dan Dewi Gangga, dua dewi yang dihormati dalam agama Hindu Bali, tinggal di tempat tersebut. Menyadari kesakralan lokasi itu, masyarakat kemudian mendirikan pelinggih (bangunan suci) untuk menghormati para dewi tersebut.

Sejak saat itu, Pesiraman Dalem Pingit Sebatu diakui sebagai tempat suci dengan energi spiritual yang kuat. Mata airnya dipercaya memiliki kekuatan untuk membersihkan energi negatif, menyembuhkan penyakit, dan membawa kedamaian batin bagi siapa saja yang datang dengan hati yang tulus.

Pesiraman Dalem Pingit berpusat pada sebuah air terjun kecil yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Mata air yang mengalir di sini dipercaya memiliki kekuatan untuk membersihkan energi negatif, menyembuhkan berbagai penyakit, dan membawa kedamaian batin. Ritual Melukat di tempat ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan spiritual tertentu, seperti penyembuhan penyakit non medis dan doa untuk memperoleh keturunan.

Bagi pasangan yang ingin memohon keturunan, ritual ini menjadi kesempatan untuk memanjatkan doa dengan sepenuh hati, didukung oleh energi spiritual yang dipercaya kuat di lokasi ini. Proses ini sering kali disertai dengan persembahan khusus dan mantra yang dibacakan oleh pemangku untuk memperkuat niat tersebut.

Tidak hanya dikenal sebagai tempat Melukat yang sakral, tetapi juga sebagai lokasi di mana fenomena spiritual kerap terjadi. Salah satu hal unik yang mungkin Anda alami saat berada di sini adalah melihat penangkil (pengunjung) yang tiba-tiba mengalami kerauhan (kesurupan).

Tidak jarang, selama proses Melukat, beberapa pengunjung terlihat menari-nari dengan gerakan yang tidak biasa atau mengeluarkan suara-suara aneh. Fenomena ini sering kali diartikan sebagai manifestasi dari ilmu gaib atau energi negatif yang melekat pada individu tersebut, yang kemudian dilepaskan selama proses penyucian. Dalam tradisi Bali, kondisi ini bukanlah sesuatu yang perlu ditakutkan, melainkan dipandang sebagai bagian dari proses penyembuhan spiritual.

Pesiraman Dalem Pingit Sebatu terbuka bagi siapa saja, tanpa memandang agama atau latar belakang. Semua pengunjung dipersilakan untuk menjalani ritual Melukat, selama mereka menghormati adat dan tradisi setempat. Hal ini menjadikan tempat ini sebagai simbol harmoni spiritual dan budaya yang terbuka untuk semua.